Biografi Jenderal Gatot Soebroto
Jenderal Gatot Soebroto
(lahir di Banyumas, Jawa Tengah, 10 Oktober 1907 – meninggal di
Jakarta, 11 Juni 1962 pada umur 54 tahun) adalah tokoh perjuangan
militer Indonesia dalam merebut kemerdekaan dan juga pahlawan nasional
Indonesa. Ia dimakamkan di Ungaran, kabupaten Semarang. Pada tahun 1962,
Soebroto dinobatkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional menurut SK
Presiden RI No.222 tanggal 18 Juni 1962. Ia juga merupakan ayah angkat
dari Bob Hasan, seorang pengusaha ternama dan mantan menteri Indonesia
pada era Soeharto.
Karier
Setamat pendidikan dasar die HIS,
Gatot Subroto tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, namun
memilih menjadi pegawai. Namun tak lama kemudian pada tahun 1923
memasuki sekolah militer KNIL di Magelang. Setelah Jepang menduduki
Indonesia, serta merta Gatot Subroto pun mengikuti pendidikan PETA di
Bogor. Setelah kemerdekaan, Gatot Subroto memilih masuk Tentara Keamanan
Rakyat TKR dan kariernya berlanjut hingga dipercaya menjadi Panglima
Divisi II, Panglima Corps Polisi Militer, dan Gubernur Militer Daerah
Surakarta dan sekitarnya.
Setelah ikut berjuang dalam Perang
Kemerdekaan, pada tahun 1949 Gatot Subroto diangkat menjadi Panglima
Tentara & Teritorium (T&T) IV I Diponegoro.
Pada
tahun 1953, beliau sempat mengundurkan diri dari dinas militer, namun
tiga tahun kemudian diaktifkan kembali sekaligus diangkat menjadi Wakil
Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad).
Beliau adalah penggagas
akan perlunya sebuah akademi militer gabungan (AD,AU,AL) untuk membina
para perwira muda. Gagasan tersebut diwujudkan dengan pembentukan
Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) pada tahun 1965
Biografi Jenderal Gatot Soebroto
Jenderal Gatot Soebroto
(lahir di Banyumas, Jawa Tengah, 10 Oktober 1907 – meninggal di
Jakarta, 11 Juni 1962 pada umur 54 tahun) adalah tokoh perjuangan
militer Indonesia dalam merebut kemerdekaan dan juga pahlawan nasional
Indonesa. Ia dimakamkan di Ungaran, kabupaten Semarang. Pada tahun 1962,
Soebroto dinobatkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional menurut SK
Presiden RI No.222 tanggal 18 Juni 1962. Ia juga merupakan ayah angkat
dari Bob Hasan, seorang pengusaha ternama dan mantan menteri Indonesia
pada era Soeharto.
Karier
Setamat pendidikan dasar die HIS,
Gatot Subroto tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, namun
memilih menjadi pegawai. Namun tak lama kemudian pada tahun 1923
memasuki sekolah militer KNIL di Magelang. Setelah Jepang menduduki
Indonesia, serta merta Gatot Subroto pun mengikuti pendidikan PETA di
Bogor. Setelah kemerdekaan, Gatot Subroto memilih masuk Tentara Keamanan
Rakyat TKR dan kariernya berlanjut hingga dipercaya menjadi Panglima
Divisi II, Panglima Corps Polisi Militer, dan Gubernur Militer Daerah
Surakarta dan sekitarnya.
Setelah ikut berjuang dalam Perang
Kemerdekaan, pada tahun 1949 Gatot Subroto diangkat menjadi Panglima
Tentara & Teritorium (T&T) IV I Diponegoro.
Pada
tahun 1953, beliau sempat mengundurkan diri dari dinas militer, namun
tiga tahun kemudian diaktifkan kembali sekaligus diangkat menjadi Wakil
Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad).
Beliau adalah penggagas
akan perlunya sebuah akademi militer gabungan (AD,AU,AL) untuk membina
para perwira muda. Gagasan tersebut diwujudkan dengan pembentukan
Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) pada tahun 1965
Tidak ada komentar:
Posting Komentar